Tuesday, April 12, 2011

PANTAI SIALANG BUAH



               Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak 60 Km dari kota Medan atau 9 Km dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. 
Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya yang menawan, tetapi juga membeli ikan-ikan laut segar.  


               Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin berenang di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai di sini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli souvenir dari kulit kerang yang banyak di jual di pinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang.  

AIR TERJUN SAMPURAN SERDANG BEDAGAI, OBJEK WISATA YANG BELUM TERSENTUH


          Lokasi wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Dusun III desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjarak sekitar satu km dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar. Disekitar tempat ini terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri dengan ketinggian sekitar 50 meter, dengan deburan air yang jernih, hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air terjun    Sampuran mulai banyak dikunjungi wisatawan local. Tempat ini oleh pemkab Sergai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila. Air terjun Sampuran merupakan objek wisata yang dikelola oleh desa dan saat ini sendang berbenah diri guna mensejajarkan dengan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Selain Sampuran Widuri masih ada 2 air terjun lainnya dilokasi tersebut, hanya saja ketinggiannya lebih rendah dari Sampuran Widuri. Jarak antara air terjun saling berdekatan dan jalan menuju ke setiap lokasi ditata dengan rapi, hempasan air terjun menimbulkan suara deburan ditambah hembusan semilir angin yang memercikkan butiran-butiran air, menentramkan jiwa serta menggoda kita untuk segera menikmatinya.


           Sementara itu disekelilingnya tumbuh pepohonan hijau sebagai tempat tinggalnya kera-kera hutan, tampak begitu asri. Untuk mencapai lokasi air terjun Sampuran Widuri kita harus menuruni anak tangga yang berkelok-kelok dengan jumlah mencaai ratusan. Justru kondisi objek wisata seperti itu membuat daya tarik tersendiri sehingga masyarakat dating berduyun-duyun baik dari Sergai maupun dari luar, seperti Simalungun dan Asahan bahkan dari Medan untuk menikmati keasriannya. Alam yang masih alami dan udara yang segar menjadi salah satu hal yang menarik di lokasi wisata ini. Lelah setelah menuruni ratusan anak tangga akan langsung terasa hilang saat kita sampai di pinggiran sungai. Sayangnya objek wisata ini masih minim akan fasilitas untuk pengunjungnya, seperti sarana pemondokan dan kamar mandi. Sementara pada hari-hari libur, para pengunjung lokasi wisata Sampuran akan dihibur oleh group keyboard atau band yang sengaja diundang pengelola.

 

PANTAI CERMIN, ..... Pantainya Orang Medan


          Pantai Cermin ternyata adalah sebuah nama kecamatan yang ada di kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara, Indonesia. Selain nama kecamatan, di sana juga banyak terdapat objek wisata pantai yang pengelolanya banyak banget dari yang namanya pantai gudang garam sampe theme park.
          Pengelolaan objek pariwisata di Pantai Cermin cukup baik pungutan bea masuk, keamanan dan halalnya makanan di sana dijamin oleh pengelola.
Dari kota medan hanya sekitar 1,5 jam saja melalui jalan tol belmera pintu masuk bandar selamat, ada juga melalui jalan sisingamangaraja tapi wempi yakin bisa lebih dari 2 jam baru nyampe pantai cermin, macet.
          Kalo kita nyampe pagi di pantai cermin air laut lagi pasang surut kita bisa bermain sepak bola dan volly pantai dengan terik sinar matahari yang masih bersahabat
Jam 10 matahari sudah terik banget air laut pun dah pasang naik, beristirahat tidur-tiduran di pondok-pondok yang sudah disediakan pengelola merupakan salah satu alternatif menghabiskan hari minggu yang lumayan bikin rileks, makan siang ato sambil main game di laptop. 


          Hampir sore terik matahari mulai bersahabat kembali, banyak pengunjung menggunakan kesempatan ini untuk berenang, naik speed boat dan banana boat keliling pantai cermin. 
Tak terasa waktuku telah ku habiskan di pantai penuh pesona, mentari sorepun telah kembali ke peraduannya, dan kamipun bergegas pulang.
Senang rasanya bisa berkunjung di Pantai Cermin, elok tempatnya, semilir anginnya.


Saturday, April 9, 2011

Belanja Murah Meriah Muntah ( B3M ) di Pajak Sentral Medan

          



          Mungkin bagi kita ank muda kalu jalan-jalan atau hanya sekedar menghabiskan waktu yang kosong alias cuci mata, pasti kal gak ke mall paling tidak nongkrong ke kafe-kafe di sekitar kita. Namun kebayangkah anda ketika hal waktu kosong tersebut anda habiskan di sebuah pasar tradisional???
wahh pasti tidak pernah terbayangkan??
mungkin hanya ibu-ibu yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari saja yang akrab dengan pasar tradisional.
kalau kiranya ingin merubah persepsi begitu apa salahnya mari anda baca tulisan di blog saya ini.
Seperti halnya dengan pasar di  kota medan, sebuah pasar tradisional yang terbesar di kota Medan ini memiliki nama lain ialah pusat pasar, pajak sentral, pajak sambu. Dari namanya saja, seakan-akan pasar tradisional ini sudah melegenda sekali di mata masyarakat kota Medan. berikut dijelaskan beberapa hal mengenai sejarah pasar sentral, atau pajak sambu ini



          Pusat Pasar (juga dikenal dengan nama Pajak Central) adalah sebuah pasar besar yang terletak di Pusat Pasar, Medan Kota, Kota Medan, Indonesia. Gedung Pusat Pasar pada masa kini terhubung dengan gedung Medan Mall, sebuah pusat perbelanjaan modern.
          Usul untuk mendirikan sebuah pasar besar yang dikelola pemerintah diterima dengan bulat dalam sebuah sidang Gementeraad pada tanggal 29 April 1929. Pembangunan pun mulai dilaksanakan pada 2 April 1931, namun sempat tersendat akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut. Pembangunan baru diselesaikan pada 21 Desember 1932.
          Pusat Pasar dibuka pertama kalinya pada 1 Maret 1933. Kompleks pasar dibagi kepada empat gedung. Pada tahun-tahun awal kios-kios Pusat Pasar tidak banyak ditempati pedagang karena keadaan ekonomi1942 ongkos penyewaan kios diturunkan hingga semurah-murahnya dan jumlah pembayaran disesuaikan dengan kesanggupan sang penyewa. yang kurang baik dan alasan bahwa memindahkan kios dari tempat asal ke Pusat Pasar akan merepotkan. Untuk mengatasi masalah ini, maka pada tahun
Pada tahun 1971 dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Lalu pada tahun 1978 dua bangunan yang tersisa juga terbakar. Akibatnya para pemilik kios terpaksa menggelar dagangan mereka di jalanan di sekitar daerah tersebut untuk dapat tetap berjualan. Pemerintah kemudian membangun bangunan baru yang bertingkat sebagai pengganti bangunan lama yang terbakar. Pada saat yang sama, bangunan yang baru tersebut juga membuat keadaan pasar tertata dengan lebih rapi. Setelah Medan Mall dibangun pada pertengahan 1990-an, kedua bangunan tersebut (Pusat Pasar dan Medan Mall) dihubungkan sehingga pengunjung dapat berpindah bangunan dengan mudah.
          Memang selama ini hal yang terbayang di dalam pikiran kita adalah bahwa sebuah pasar sangat identik dengan yang namanya kotor, tidak rapi, becek, dan masih banyak lagi. tentunya hal tersebut tentang pasar tradisional,. Namun pernah kah anda membayangkan hal lain yang ada di dalam pasar tradisional seperti halnya pajak sambu ini????
baik akan saya jelaskan.


          Saat saya berkunjung kesana beberapa waktu yang lalu, saat saya menemani ibu saya berbelanja keperluan acara syukuran di keluarga saya, saya datang dengan raut wajah yang tidak senang, karena takut lingkungan yang kotor dan becek, ternyata ya memang benar adanya, sesampai disana temptanya wahh becek, kotor, berlumpur, tapi tidak ingin hanya menggerutu karena tempat belanja yang kotor, saya berusaha memikirkan hal posotifnya juga, saya melihat-liha keadaan sekitar. Dan melihat ibu saya yang sedang berbelanja dan melihat aksi tawar menawar dengan berbagai trik dan intrik yang dimilikinya, dan saya pun berfikir, ternyata asik juga belanja disini, bisa dapat harga yang murah. tidak hanya itu saja, berhubung karena kami datang kesana sewaktu pagi hari, barang-barang yang dijualpun seperti sayur mayur, buah-buahan, ikan, daging,semuanya segar-segar dan baru dipetik dari kebun dan langsung didatangkan ke pasar ini, seruu kan??? Tidak hanya kebutuhan pokok saja, yang saya lihat, ternyata juga ada berbagai ragam pakaian, baik baru maupun yang setengah pakai alias monja,. haha. yang baru pun murah, apa lagi monja?? setelah ibu dan saya asik berbelanja, perut pun terasa lapar, dan kami memutuskan untuk singgah ke sebuah warung sarapan, hemmm rasanya enak, lengakap, dan murah. Wahh saya berfikir, gak kalah dech sama yang namanya mall. Nah kini saatnya anda mencoba bagaimana sensasi berbelanja di pasar sambu, apakah mendapatkan sensasi seperti yang saya rasakan?? Apa salahnya anda mencoba.

Thursday, April 7, 2011

Taman Wisata Alam Sibolangit







Kelompok Hutan Sibolangit terletak diantara jalan raya Medan Berastagi, sekitar 40 km dari kota Medan dengan waktu tempuh lebih kurang 1jam. Sebagai jalur wisata, kondisi jalan sangat mulus sehingga dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan bermotor roda dua dan empat.
Selain dari kendaraan pribadi, hutan Sibolangit ini juga dapat ditempuh melalui pengangkutan umum, baik jurusan (trayek) Medan – Berastagi maupun Medan – Sidikalang.
Sebelum memasuki Sibolangit, terlebih dahulu melewati kawasan wisata Pemandian Sembahe. Dilokasi ini mengalir air sungai yang mengalir jernih dan sejuk. Pada hari-hari libur tempat ini ramai dikunjungi khususnya oleh wisatawan lokal untuk sekedar mandi-mandi dan bersantai ria.
Melanjutkan perjalanan, pada tanjakan yang terjal, disebelah kanan ruas jalan akan dijumpai sumber air yang telah diusahakan sejak tahun 1959 dan sekarang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi. Sumber air ini juga sebagai pemasok kebutuhan air bagi kota Medan dan sekitarya. Hal ini menunjukan bahwa pengelolaan hutan Sibolangit yang baik akan memberikan manfaat yang cukup besar khususnya dalam hal pengaturan tata air.
Tidak jauh dari lokasi PDAM Tirtanadi dimaksud, disebelah kiri jalan akan ditemukan papan informasi yang memberikan petunjuk bahwa kita sudah memasuki gerbang kawasan Hutan Sibolangit.

SEJARAH 

Bermula pada tahun 1914 atas prakarsa DR. J.C Koningsberger Direktur Kebun Raya Bogor ketika itu didirikan Kebun Raya (Botanical Garden) Sibolangit oleh Tuan J.A Lorzing sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor. Selanjutnya pada tanggal 10 Maret 1938 dengan Surat Keputusan Z.B No.37/PK, Kebun Raya diubah statusnya menjadi Cagar Alam.

Mengingat Cagar Alam ini kaya akan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan (flora) yang bukan hanya sekedar untuk koleksi, melainkan juga memberikan juga memberikan kontribusi yang sangat penting bagi keperluan ilmu pengetahuan dan pendidikan (sebagai laboratorium alam) serta pengembangan pariwisata (rekreasi), maka pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 636/Kpts/Um/9/1980 sebagai Cagar Alam Sibolangit (seluas ± 24,85 Ha) dialih fungsikan menjadi kawasan Taman Wisata Alam Sibolangit.
Secara administratif pemerintahan, kawasan Taman Sibolangit ini terletak di Desa Sibolangit Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara.

Tuesday, April 5, 2011

kenalin yuuk,.,..

NAMA                           DEDI SYAHPUTRA
NIM                                         080904004
DEPARTEMEN            ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS                                     ISIP USU
TTL                                       KISARAN, 07 JUNI 1990
HP                                  0819 89 65 71
ALAMAT                                   JL. SIDORUKUN 49 MEDAN
HOBI                                                        MUSIK





Wisata Sejarah Kota Medan : Kediaman Tjong A Fie

" There on the earth where i stand, I hold the sky. Success and Glory consists not in what i have gotten, but in what i have given" - Tjong A Fie
Bermaksud merayakan tahun baru bersama teman-teman di restoran tip top yang menjadi iconnya restoran es krim kota Medan Nah sambil jalan itu di jalan Kesawan tadi saya melewati sebuah bangunan yang unik sekali untuk ukuran kota tua. Uniknya adalah bangunan itu berupa rumah tua berarsitektur Cina dan masih cukup terawat. Selidik punya selidik, ternyata itu rumah Legenda kota Medan yaitu Tjong A Fie.
Tjong A Fie alias Tjong Fung Nam lahir di tahun 1860 di desa Sung Kow ( Mei Xien ) Canton, Cina. Sebagai seorang pemuda yang bersemangat tinggi, ia meninggalkan Cina daratan dan berkelana menuju pantai timur Sumatera. Ia mendarat di Kampoeng Laboean (Belawan) di tahun 1877. Ia memulai hidup baru pada masa kesultanan Deli dan membangun bisnis grosir yang sangat maju.

Melihat kesuksesannya, Pemerintah Belanda menunjuknya sebagai pegawai pemerintahan dengan pangkat awal letnan. Ia diminta untuk menangani masalah sosial terutama terhadap komunitas cina saat itu. Tjong A Fie kemudian membangun kota Medan dan menjadi Walikotanya. Ia juga di tunjuk sebagai perwira kehormatan kekaisaran China untuk timur jauh pada era Dinasti Ching.
Ia memiliki 3 orang istri dan istri ketiganya ini yang memberinya banyak keturunan. Anak Tjong A Fie yang masih hidup kini berumur 99 tahun dan tinggal di Belgia karena menikah dengan konsulat Belgia. 
Rumahnya sendiri dibangun di daerah Kesawan pada tahun 1895 pada area seluas 8000 m2, terdiri dari dua tingkat dan 35 ruangan. Gedung ini merupakan bangunan khas cina yang dipengaruhi arsitektur barat dan melayu.
 

Monday, April 4, 2011

Sumatera Utara 
merupakan salah satu batas terakhir di Indonesia berselancar. "Sumatera Utara" terdiri dari 5 pulau atau kelompok pulau: Hinako Islands, Nias, Telos dan 2 kelompok pulau lainnya kabur ke arah utara. Sumatera Utara menerima membengkak mirip dengan Mentawai dan menikmati puncak membengkak pada musim dari Mei sampai September. Meskipun reputasi Indonesia untuk kiri yang berlubang, di kanan-handers Sumatera Utara sedikit lebih umum. Sementara Lagundri Bay di Nias telah berselancar selama puluhan tahun, itu adalah hak lebih jelas seperti Bawa (a Sunset-mangkuk kanan seperti yang dapat menampung sampai 15 kaki) dan Treasure Island (a, panjang berongga, tepat mengupas mekanis untuk 200 meter) yang telah menarik perhatian akhir-akhir ini. Lemparkan campuran lefthanders berlubang dan mangkuk ke dalam gambar seperti Asu, Afulu, Mesin, dan hak-hak lebih banyak dan kiri yang jelas.
Berbeda dengan pulau kecil Bali, Provinsi Sumatera Utara cukup besar dengan salah satu danau terbesar di dunia, Danau Toba, di pusar nya. Gunung terus menerus Bukit Barisan, yang membentang dari Aceh di ujung pulau Sumatera ke Lampung di bagian bawah pulau, penjaga provinsi di sisi barat, menyediakan rumah untuk tebal, hutan tropis dan vegetasi yang rimbun. Ketika Anda turun gunung barat menuju pantai, gunung sungai, sungai timur yang kuat, dan air terjun cantik akan menemani Anda.
Sepanjang provinsi ini persilangan Pegunungan Bukit Barisan dengan puncak gunung berapi banyak. Tanah tersebut memiliki hutan perawan tebal, vegetasi yang subur, sawah, gunung sungai, sungai, air terjun dan pantai berpasir. Memiliki kaya flora dan fauna. Kelimpahan burung, kupu-kupu, kerbau, rusa, kancil, orangutan dan banyak komoditas ekspor lainnya membuat Sumatera Utara salah satu provinsi terkaya di Indonesia, karena memproduksi lebih dari 30% dari ekspor Indonesia. Provinsi ini menawarkan para pengunjung, terutama pecinta alam, panorama tropis yang indah, sawah bertingkat, gunung biru, bukit ditutupi hutan, pantai berpasir putih, musik, tari dan seni rakyat.Relatif ke Bali, Sumatera Utara memiliki berbagai kelompok etnis yang sangat heterogen, dan dengan demikian, budaya. Penduduk pantai timur, juga dikenal sebagai Melayu (Melayu) memiliki tradisi sangat berbeda dan budaya dari dataran tinggi Batak yang tinggal di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir. Selanjutnya selatan, dan Mandailing Angkolas, dan Pulau Nias, memiliki rasa namun lebih dari tradisi dan budaya. Selain mereka, ada beberapa kelompok etnis yang tinggal di Medan dan kota-kota lain di Sumatera Utara. Its kelompok terbesar adalah Cina dan India, yang dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia. suku Indonesia lainnya seperti Aceh, Minangkabau, Jawa, dll juga tinggal di banyak bagian di sini. Masing-masing suku tersebut serta kelompok etnis memiliki dialek sendiri, agama, kepercayaan, adat istiadat, dll Seni dan budaya membuat daerah ini, surga bagi ilmuwan sosial. Di antara budaya Indonesia kuno, yang dapat dilihat di Pulau Samosir, adalah abad makam tua raja Batak Toba dan batu-meja dengan bangku-bangku, dimana para kepala suku Siallagan dahulu mengadakan rapat.




Secara geografis
 Provinsi Sumatera Utara memiliki luas 70.787 km persegi. Secara geografis terletak antara 1o dan 4o Lintang Utara dan antara 98o dan 100o Bujur Timur. Batas Daerah ini dengan:

    
* Sisi Utara: wilayah khusus Aceh
    
* Sisi Selatan: Provinsi Sumatera Barat Provinsi Riau
    
* Sisi Barat: Samudera Hindia
    
* Sisi Timur: Selat Malaka
AdministratifProvinsi Sumatera Utara terbagi di antara 11 kabupaten, 6 kabupaten / kota, dan 3 kota administratif dengan Medan sebagai ibukota provinsi.
GeologiTerdiri dari wilayah pesisir, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.Kelembaban: Bervariasi antara 79% dan 96%.IklimSebagai salah satu pulau Indonesia, Sumatera Utara memiliki curah hujan 1,100-3,400 mm per tahun. Ini suhu berkisar antara 18o C dan 34o C.



Demografi 
Secara historis, Propinsi Sumatera Utara memiliki arus migrasi penduduk baik dari provinsi lain karena adanya perkebunan berat di provinsi atau migrasi ke daerah lain untuk mempelajari dan mengembangkan bisnis. Karena mobilitas penduduk yang tinggi, ada multi etnis di masyarakat. Pada tahun 1994, kepadatan penduduk Propinsi Sumatera Utara mencapai 157 orang per Km2. Dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk rata-rata nasional (2,144% per tahun), provinsi ini berada di tingkat yang lebih rendah dengan 1,53% per tahun.